Rabu, 10 November 2010

Aku Rindu..

sisi sudut bangku berwarna hijau di rumah terasa sepi..
setiap malam aku pulang selalu melihat sosok lelaki yang tinggi, gagah dan ganteng itu..
beliau duduk sambil memegang remot tv.

beliau menengok, ketika ku masuk dan bertanya "kok, baru pulang kak?"
atau "malem banget si kak pulangnya?"

aku rindu kalimat itu..
aku bersumpah tidak akan ngedumel lagi jika Beliau bertanya padaku seperti itu..

Ujung bangku semen berbalut keramik putih di lorong jembatan parkir kampusku..
tidak ada lagi sosok lelaki yang memakai jaket parasut berwarna navy blue.
lelaki itu duduk menunggu keluar kuliah dan hanya diam tanpa teman.

ketika aku sampai dibawah, beliau hanya bertanya "lama amat kak.." atau hanya memberikanku sebotol Berry jus yang beliau dapat karena sengaja lembur hanya untuk memperlambat waktu untuk mejemputku.

aku rindu kalimat itu..
aku bersumpah tidak akan membuatnya menungguku pulang lagi seumur hidupku..


Perjalanan pulang dengan sepeda motor yang selalu setia menemani beliau kemana saja.
ternyata beliau belum makan, mampirlah kami ke sebuah warung soto betawi dekat rumah..
makan favorit beliau.

tidak jarang aku selalu mampir untuk makan malam bersama beliau, di soto betawi depan pom bensin, ayam goreng, bahkan nasi goreng depan komplek sempat kami singgahi untuk sekedar makan malam.

aku rindu rutinitas itu..
aku bersumpah akan menghargai setiap detik yang aku lalui bersama beliau..

aku tau semua itu sudah tidak bisa..
aku bukan orang yang sering menepati janji, tapi jika beliau kembali aku akan menepati janji ku..
pasti..

tapi itu hanya impian yang tidak akan pernah terwujud..
istirahat dengan tenanglah disana ayah..
aku baik-baik saja..

hanya satu yang membuatku galau..
aku rindu semua tentang mu..
dan seumur hidupku akan selalu begitu..

i love u,



Kamis, 12 Agustus 2010

Lelaki Setiaku telah pergi..



Pagi ini ku buka dengan menuliskan sebuah papan kayu berwarna cokelat.

Aku ambil sebuah penggaris untuk membuat garis agar tulisan itu tidak naik turun..
Aku menulis gemetar kata - kata ini..

Ir. H. Agus Cipto Ajie.
Lahir : 09 Agustus 1959
Wafat : 08 Agustus 2010

yaa.. aku menulis batu nisan untuk ayahku..
beliau telah pergi untuk selamanya..

ketakutan terbesarku menjadi kenyataan..
aku takut tidak bisa memanggilnya dengan sebutan ayah..
aku takut tidak ada lagi yang bisa menjemputku dikala aku binggung bagaimana harus pulang dimalam hari..

Semua kenangan aku bersamanya selalu berhasil membuatku menangis..

Tempat makan itu..
tempat makan yang selalu aku singgahi untuk makan malam bersama ayah, setelah ayah menjemputku di kampus..

Tempat duduk itu..
tempat dimana ayah selalu setia menungguku pulang dari kampus..

***
Menjelang jam 10, aku harus bersiap mengantar ayah ketempat peristirahat terakhirnya..

aku berjalan menyusuri jalan berpasir dan berdebu..
jalan itu penuh dengan sampah di kiri dan kanan...
kotor, sampah plastik bekas minuman orang yang berziarah..

ayah.. maafkan aku..
aku tidak pernah menemani mu mengobrol..
sosok itu merasa asing tanpa teman bicara dirumahnya sendiri..

atau hanya sekedar menemani mu menonton tv..
sosok itu selalu sendirian tanpa teman di rumahnya sendiri..

ayah..
jangan merasa sepi yaa..
jangan merasa gelap disana..

Seandainya ada mesin waktu, ada yang mau lakukan bersama ayah..

menghabiskan waktu menemanimu duduk di bangku itu..
menghabiskan waktu menemanimu nonton di bangku itu..
menemani ayah pergi kemana pun..

dan meminta maaf atas semua perkataan kasar aku..

yeaaa..
Lelaki setia itu pun akhirnya menghembuskan napas terakhirnya..

tapi..
tetap Ayah adalah lelaki paling setia dalam hidupku..

i love u so much, daddy

Senin, 26 Juli 2010

'Pergi Kau Pengkhianat'


“..saya tidak bisa melupakan dia. Saya hanyalah mau bebas dari khalayan masa lalu yang terlalu menyakitkan untuk saya..” bisikku dalam hati.

Dan ketika ku tersadar dn kembali bangkit dari keterpurukan ini..kamu malah melepaskan dan mendorongku ke jurang yang lebih dalam lagi.

Tahukah kamu...,

Kalau aku sedang berusaha untuk hidup kembali dari khayalan tingkat tinggiku dengan dia..

Kalau aku sedang membersihkan luka-luka yang terlalu banyak dia tores disini.. di dada ini..

Kalau aku sedang menapaki jurang curam yang membuatku merasa gelap gulita tanpa cahaya.

Aku sempat berfikir, kamulah penghilang sakit itu..

Malaikat baik hati membantuku menyembuhkan dari rasa sakit..

Sosok pelindungku, yang memeluk ku ketika dingin melanda dan menusuk kulitku yang tipis..

Sosok Pelindungku, yang melindungi kepalaku ketika panas terik membuat pusing..

Ternyata bukan..

Kamu adalah malaikat bertanduk dan berwarna merah..

Kamu bukan malaikat..

Kamu adalah seorang ‘Pengkhianat’..

Dan seharusnya aku tau..dan tidak terbuai dengan semua tentang kamu..

Dan Pergi saja kamu dari hidupku..


Dedicated: Endah Widyassari. (i love u)..

I know u can through this shit-things.

Selasa, 25 Mei 2010

Lelaki paling setia dalam hidupku..


aku..
anak perempuan yang sangat penakut untuk naik kendaraan umum seorang diri..
bukan sombong atau belagu, tapi memang takut..

dia selalu bertumpu dan bergantung pada sosok lelaki ini,
sosok ini selalu setia menjemput dan mengantar ku kemana saja..
Aku 'ngga tau kalo gada sosok lelaki ini dia bagaimana untuk menjalani kuliah, kerja bahkan pada saat dia bermain dengan temannya..lelaki ini tidak mengeluh untuk menjemput.

Sosok lelaki pendiam..ganteng..
Sosok lelaki yang menerima apa saja yang ada di depan matanya..
Sosok lelaki ini (terlihat) sangat misterius..
Dalam sehari mungkin kosakata yang keluar dari mulutnya bisa kita hitung dengan jari..

Aku..
anak perempuan yang pada umumnya..
bermain, belanja, pemalas, dan masih banyak lagi..

Sosok lelaki ini yang selalu memperingati Aku untuk selalu bersikap baik..
Sosok lelaki ini yang pasti khawatir ketika jam malam tiba dan Talitha belum pulang..tanpa kabar.
Sosok lelaki ini yang akan menjemput Aku tanpa lelah walaupun sosok lelaki ini lelah.

Memang dasar Aku..
anak perempuan yang selalu membantah, tidak mau mendengarkan peringatan sosok lelaki ini..
bahkan tidak jarang Aku membentak dan marah ketika sosok lelaki ini hanya menanyakan kemana dia pergi hingga larut malam untuk seorang perempuan..
sosok ini hanya tidak mau Talitha di omongin tetangga ceriwis dan tukang gosip di kompleknya..

Aku..Aku..
tidak pernah sadar akan semua kebaikan dan keringat yang dia keluarkan untuknya,,
sosok ini tidak pernah pamrih atau memperhitungkan keringat atau uang bensin untuk motornya yang selalu siap sedia mengantar dan menjemput dia..
Aku tak akan pernah mampu melunasi hutang itu, seumur hidupnya..
karena Hutang itu ada hutang yang tak tenilai dengan uang..
Sosok lelaki ini ikhlas melakukan semua itu..

Lihat sekarang..
aku hanya bisa menangis, meratapi dan menyesal..

ya..yaa..ya.. menyesal kan selalu datang terlambat kata pepatah.
dan Sosok itu sedang tidak berdaya..

Aku duduk di balkon kamarnya..
ketika sore hari dan hujan.
rasa sedih yang tak tertahankan itu membuat Aku tak bisa membendung airmata ini..

ayah..
Aku jadi merindukan sepatah kata
simple itu..
Aku takut tidak bisa memanggil kata itu lagi.
Aku ingat setiap mengirimkan pesan singkat
"yah, jemput aku di kampus yaa.."
Ayah pasti hanya membalas singkat dengan kata
"OK"

Aku berjalan..
Keluar dari kelas dan turun ke lantai bawah..

Di sudut itu, Ayah selalu menunggu aku pulang..
Tidak jarang Ayah menunggu sangat lama, karena Ayah langsung menjemput dari kantor.
dan
office hour jam 5..sampe kampus jam 7.
Aku pulang jam 9. Lumayan lah 2 jam menunggu..

..ayah tidak pernah mengeluh..

atau dengan baik hatinya Ayah sengaja lembur biar tidak terlalu lama menunggu..


Sosok lelaki itu sudah tidak terlihat..

dan aku..
memiliki banyak kenangan bersama ayah..

saat Jakarta musim hujan..
Ayah pernah menjemputku di kampus..
dan alhasil baru setengah jalan hujan turun deras..
melipir kita ke pinggir jalan untuk berteduh..

Ayah berkata:
"Kak, pake jas ujan yaa..Ayah ambilin."
Pahadal ayah hanya memakai jaket tipis berbahan parasut.

..oohh, Ayah..

Ayah, senang sekali dengan nasi uduk..
kami punya tempat makan favorit nasi uduk di dekat rumah..
hampir setiap pulang dari kampus, kami mampir untuk makan.
walopun sebenarnya aku udah makan di kampus..
aku paksa untuk makan untuk menemani Ayah makan nasi uduk favoritnya.

...


Sosok lelaki yang selalu setia mengantar dan menjemput ku sedang sakit..
Sosok lelaki tinggi besar itu sekarang mengurus..
Lengan yang kuat itu sangat kecil sekarang..
Melihatnya ringkis seperti itu membuat aku sangat bersedih..

Ayah tetap tidak mengeluh..
Ayah tetap dengan
image pendiam nya..

...

Tulisan ini...Aku tulis untuk Ayah.
Ayah cepat sembuh, Aku sayang sama Ayah.

teruntuk..

Lelaki paling setia dalam hidupku..


...ayah..

Minggu, 23 Mei 2010

Freedom Writer

This is my second blog of me. This blog contents all about fashion things and what i like.. maybe, you wanna blogwalking or wanna follow me. please check this link http://freedomwriter-freeurmind.blogspot.com/ ..

Thankiieess.
*happy