Rabu, 13 April 2011

aku dan hidupku di bulan April 2011

"Apa.. apalagi?!"

"Tidakkah cukup dengan semua yang telah menimpaku?
anda mau menambah lagi beban pikiran ku?.." isak Keynara

Harapan semu yang ku terima, sempat melambungkan anganku..
iya, memang salahku terlalu terbuai dengan itu.
tapi apakah salah? tidakkah itu manusiawi..

"Argh..." raung Nara.

saya memang mengeluh.
maaf kalau kalian sudah terlalu capek dengan semua ini.

saya berusaha untuk membuat semua lebih baik.
saya bersumpah..

maafkan kalau semua itu tidak membuat anda terkesima.
saya melakukan itu untuk diri saya, bukan anda..

saya berusaha mengabaikan semua beban pikiran yang ada.
saya tidak sengaja menangis, karena semua emosi yang tertahan disini..
saya malu karena terlalu lemah dan tidak berdaya.

"ucapan jahat dari mulutnya yang membuat saya jatuh.." bisik Nara.
kenapa harus kau menambah beban?
kenapa harus dirimu?

"seharusnya dirinya tau, aku sedang galau..aku pesakitan saat ini".. derau Nara
"semestinya dirinya tau, aku perlu dukungan bukan hinaan seperti ini"..tangis Nara

saya merasa terhina dengan semua ucapannya tentang diriku.
saya sudah capek untuk menangis dan marah di bulan ini.
hampir setengah bulan..saya habiskan dengan tertekan.

saya perlu liburan tanpa siapapun.
saya butuh sendiri..
berfikir..
merenung..

saya perlu menata ulang hidup saya yang sedikit berantakan di bulan ini.
tanpa kamu..
tanpa dirinya..
tanpa siapun..

karena manusia pada dasarnya makhluk individual, mereka tetap butuh waktu untuk sendiri..
tanpa terganggu dengan semua pikiran dari sesamanya.

Nara terlelap dengan derai airmata, hanya dia dan Tuhan yang tau beban yang Nara rasakan. kamu pun tidak tau atau tidak mau mengerti?

Harapan Semu..

Bulan ini bukan bulan baik untukku..

Semua tiba-tiba terlihat rusak..
tidak indah seperti biasa..

manusia-manusia berparas malaikat itu pun sudah terlihat tanduk iblisnya.
saya sempat terbuai dengan paras cantiknya..
saya sempat terlena dengan ucapan manisnya..

ucapan penuh harapan dan dukungan yang membuat saya sangat berterimakasih.
sungguh saya sangat berterimakasih padanya.

tapi ternyata semua itu adalah semu belaka.
harapan kosong yang dipancing dan ditarik tanpa saya mendapatkan umpannya.
sia..sia..

ya sudahlah,..
saya terlanjur kecewa akan harapan besar yang sempat terpikir di masa depan.