Kamis, 12 Agustus 2010

Lelaki Setiaku telah pergi..



Pagi ini ku buka dengan menuliskan sebuah papan kayu berwarna cokelat.

Aku ambil sebuah penggaris untuk membuat garis agar tulisan itu tidak naik turun..
Aku menulis gemetar kata - kata ini..

Ir. H. Agus Cipto Ajie.
Lahir : 09 Agustus 1959
Wafat : 08 Agustus 2010

yaa.. aku menulis batu nisan untuk ayahku..
beliau telah pergi untuk selamanya..

ketakutan terbesarku menjadi kenyataan..
aku takut tidak bisa memanggilnya dengan sebutan ayah..
aku takut tidak ada lagi yang bisa menjemputku dikala aku binggung bagaimana harus pulang dimalam hari..

Semua kenangan aku bersamanya selalu berhasil membuatku menangis..

Tempat makan itu..
tempat makan yang selalu aku singgahi untuk makan malam bersama ayah, setelah ayah menjemputku di kampus..

Tempat duduk itu..
tempat dimana ayah selalu setia menungguku pulang dari kampus..

***
Menjelang jam 10, aku harus bersiap mengantar ayah ketempat peristirahat terakhirnya..

aku berjalan menyusuri jalan berpasir dan berdebu..
jalan itu penuh dengan sampah di kiri dan kanan...
kotor, sampah plastik bekas minuman orang yang berziarah..

ayah.. maafkan aku..
aku tidak pernah menemani mu mengobrol..
sosok itu merasa asing tanpa teman bicara dirumahnya sendiri..

atau hanya sekedar menemani mu menonton tv..
sosok itu selalu sendirian tanpa teman di rumahnya sendiri..

ayah..
jangan merasa sepi yaa..
jangan merasa gelap disana..

Seandainya ada mesin waktu, ada yang mau lakukan bersama ayah..

menghabiskan waktu menemanimu duduk di bangku itu..
menghabiskan waktu menemanimu nonton di bangku itu..
menemani ayah pergi kemana pun..

dan meminta maaf atas semua perkataan kasar aku..

yeaaa..
Lelaki setia itu pun akhirnya menghembuskan napas terakhirnya..

tapi..
tetap Ayah adalah lelaki paling setia dalam hidupku..

i love u so much, daddy