"Tidakkah cukup dengan semua yang telah menimpaku?
anda mau menambah lagi beban pikiran ku?.." isak Keynara
Harapan semu yang ku terima, sempat melambungkan anganku..
iya, memang salahku terlalu terbuai dengan itu.
tapi apakah salah? tidakkah itu manusiawi..
"Argh..." raung Nara.
saya memang mengeluh.
maaf kalau kalian sudah terlalu capek dengan semua ini.
saya berusaha untuk membuat semua lebih baik.
saya bersumpah..
maafkan kalau semua itu tidak membuat anda terkesima.
saya melakukan itu untuk diri saya, bukan anda..
saya berusaha mengabaikan semua beban pikiran yang ada.
saya tidak sengaja menangis, karena semua emosi yang tertahan disini..
saya malu karena terlalu lemah dan tidak berdaya.
"ucapan jahat dari mulutnya yang membuat saya jatuh.." bisik Nara.
kenapa harus kau menambah beban?
kenapa harus dirimu?
"seharusnya dirinya tau, aku sedang galau..aku pesakitan saat ini".. derau Nara
"semestinya dirinya tau, aku perlu dukungan bukan hinaan seperti ini"..tangis Nara
saya merasa terhina dengan semua ucapannya tentang diriku.
saya sudah capek untuk menangis dan marah di bulan ini.
hampir setengah bulan..saya habiskan dengan tertekan.
saya perlu liburan tanpa siapapun.
saya butuh sendiri..
berfikir..
merenung..
saya perlu menata ulang hidup saya yang sedikit berantakan di bulan ini.
tanpa kamu..
tanpa dirinya..
tanpa siapun..
karena manusia pada dasarnya makhluk individual, mereka tetap butuh waktu untuk sendiri..
tanpa terganggu dengan semua pikiran dari sesamanya.
Nara terlelap dengan derai airmata, hanya dia dan Tuhan yang tau beban yang Nara rasakan. kamu pun tidak tau atau tidak mau mengerti?